Rabu, 24 Maret 2010

JALAN MENUJU AKHLAKUL KARIMAH


Berbicara tentang implementasi akhlakul karimah tentu tidak luput dari proses pembinaan yang tidak kenal lelah. Karena akhlakul karimah tidaklah cukup hanya berupa visi di atas kertas. Dan akhlakul karimah dalam bentuk sebuah tatanan moral masyarakat juga tidak mungkin dapat terwujud hanya melalui sarana dan media fisik yang mensosialisasikannya.

Oleh karena itu, harus dipahami bersama bahwa terwujudnya tatanan masyarakat yang berpijak pada nilai-nilai akhlak yang baik, mesti dicapai dengan usaha keras semua lapisan masyarakat yang menyadari urgensitas tujuan mulia ini. Dan upaya-upaya yang dilakukan tentunya tidak hanya berwujud fisik belaka, tetapi harus ditekankan kepada proses pembinaan (tarbiyah) moral dan akhlak masyarakat secara komprehensif dan terus menerus.

Sebagai pemuda Islam, kita tentu menyadari dengan baik tentang peran yang harus diemban untuk turut berpartisipasi dalam perjuangan bersama membangun masyarakat yang berakhlak mulia. Meski tidak mudah, namun cita-cita mulia tersebut bukanlah impian yang mustahil untuk diwujudkan. Lebih mendasar lagi, karena upaya mewujudkannya merupakan sebuah misi kenabian, ibadah dan jihad yang sangat tinggi kedudukannya di hadapan Allah SWT.

Demikian pentingnya kedudukan akhlak di mata Islam. Sehingga disamping untuk mengentaskan manusia dari kehidupan jahiliyah kepada cahaya Islam, dan memurnikan penghambaan manusia hanya kepada Allah semata, Rasulullah perlu menegaskan satu diantara tujuan ke-rasulan-nya adalah untuk penyempurnaan akhlak. Sebagaimana yang tersirat dalam sabda Rasulullah s.a.w, “Tidaklah aku diutus untuk manusia kecuali untuk menyempurnakan akhlak“.

Optimisme dan kerja keras mutlak diperlukan untuk memperjuangkan terwujudnya masyarakat yang berakhlakul karimah. Mengapa? Karena sekali lagi bahwa proses yang harus dilalui tidaklah semudah membalikkan telapak tangan, melainkan harus dengan pengorbanan yang sempurna dan tak kenal waktu. Sehingga ketika segala upaya sudah dilaksanakan dengan maksimal dan ikhlas, niscaya Allah SWT. akan segera memenuhi janjinya.

Sesungguhnya Kami telah mensucikan mereka dengan (menganugerahkan kepada mereka) akhlak yang tinggi yaitu selalu mengingatkan (manusia) kepada negeri akhirat.” (QS. Shaad: 46)

July 28, 2006

Kematian itu ..

Filed under: NASEHAT

KEMATIAN ITU DARI ALLAH


Kematian adalah pemberhentian yang pasti akan kita singgahi. Ibarat kehidupan ini adalah suatu perjalanan dan kita penumpang kereta kehidupan ini, maka pasti akan tiba waktunya kita sampai di stasiun tujuan. Itulah kematian yang mesti berulang-ulang kita sadari dan renungi, bahwa ternyata hiruk pikuk, gemerlap dan warna-warni kehidupan ini akan segera terhenti kita nikmati hanya dengan satu kata yang sederhana, ‘mati’.

Setiap kita sudah mendapatkan waktu yang tepat untuk tiba distasiun kehidupan, tidak bisa dimajukan ataupun ditunda barang sebentar. Dan setiap makhluk yang bernyawa, khususnya manusia, semuanya sedang bersama-sama menaiki kereta kehidupan ini. Diantaranya ada yang sedang duduk santai, karena mengira stasiun yang ditujunya masih jauh. Ada yang sedang berdegub kencang hatinya, karena stasiun tujuannya sudah didepan mata.

Tetapi yang lebih pasti adalah, bahwa ratusan, ribuan, jutaan, bahkan ratusan juta manusia sudah banyak yang turun dari kereta ini, mereka sudah sampai di tempat pemberhentian mereka, stasiun yang memisahkan antara kehidupan dan kematian.

Sebagaimana banyak Allah nyatakan didalam firman-Nya:

"Kami tidak menjadikan hidup abadi bagi seorang manusiapun sebelum kamu (Muhammad); maka jikalau kamu mati, apakah mereka akan kekal?" (Al - Anbiya : 34)

"Muhammad itu tidak lain hanyalah seorang rasul, sungguh telah berlalu sebelumnya beberapa orang rasul[234]. Apakah Jika dia wafat atau dibunuh kamu berbalik ke belakang (murtad)? Barangsiapa yang berbalik ke belakang, maka ia tidak dapat mendatangkan mudharat kepada Allah sedikitpun, dan Allah akan memberi balasan kepada orang-orang yang bersyukur." (Al - Imron : 144)

"Sesuatu yang bernyawa tidak akan mati melainkan dengan izin Allah, sebagai ketetapan yang telah ditentukan waktunya. Barang siapa menghendaki pahala dunia, niscaya Kami berikan kepadanya pahala dunia itu, dan barang siapa menghendaki pahala akhirat, Kami berikan (pula) kepadanya pahala akhirat itu. Dan kami akan memberi balasan kepada orang-orang yang bersyukur." (Al - Imron : 145)

"Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Dan sesungguhnya pada hari kiamat sajalah disempurnakan pahalamu. Barangsiapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam syurga, maka sungguh ia telah beruntung. Kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan." (Al - Imron : 185)

"Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kemudian hanyalah kepada Kami kamu dikembalikan." (Al - Ankabut : 57)

"Sesungguhnya Allah, hanya pada sisi-Nya sajalah pengetahuan tentang Hari Kiamat; dan Dia-lah Yang menurunkan hujan, dan mengetahui apa yang ada dalam rahim. Dan tiada seorangpun yang dapat mengetahui (dengan pasti) apa yang akan diusahakannya besok. Dan tiada seorangpun yang dapat mengetahui di bumi mana dia akan mati. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal." (Luqman : 34)

"..(yaitu) orang-orang yang diwafatkan dalam keadaan baik oleh para malaikat dengan mengatakan (kepada mereka): "Salaamun’alaikum[823], masuklah kamu ke dalam syurga itu disebabkan apa yang telah kamu kerjakan." (An - Nahl : 32)

"Yang menjadikan mati dan hidup, supaya Dia menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. Dan Dia Maha Perkasa lagi Maha Pengampun," (Al - Mulk : 2)

Semoga kabar-kabar kematian dari Sang Maha Hidup ini mampu menjadikan setiap kita orang-orang yang senantiasa mempersiapkan diri. Agar saat tiba di stasiun tujuan, kita membawa bekal yang cukup dan memadai untuk episode ‘kehidupan’ yang selanjutnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar